Undang-undang Rumput diundangkan pada tahun 1985, dan masing-masing diubah pada tahun 2002, 2009, 2013 dan 2021. Semakan terakhir mula berkuat kuasa pada 29 April 2021.
Terdapat 75 artikel secara keseluruhan. Undang-undang ini bertujuan untuk melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan secara rasional padang rumput, memperbaiki lingkungan ekologi, menjaga keanekaragaman hayati, dan mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial yang lestari.
Perkara utama adalah seperti berikut:
Padang rumput dimiliki oleh Negara, kecuali padang rumput yang dimiliki oleh kolektif sebagaimana yang diperuntukkan oleh undang-undang. Berkenaan dengan padang rumput milik Negara, Dewan Negara harus menggunakan hak pemilikan tersebut atas nama Negara. Tidak ada unit atau individu yang boleh mengambil alih, memperdagangkan atau memindahkan padang rumput secara haram dalam bentuk lain.
Kuasa pentadbiran yang berwibawa untuk padang rumput di bawah Dewan Negara atau pemerintah rakyat provinsi, wilayah otonomi dan kota dapat, sesuai dengan peraturan yang relevan mengenai administrasi cagar alam, menetapkan cagar alam padang rumput di daerah berikut: (1) khas padang rumput; (2) rentang spesies haiwan dan tumbuhan liar yang jarang dan terancam punah; dan (3) padang rumput fungsi ekologi penting dan layak untuk penyelidikan ekonomi dan saintifik.
Negara mengamalkan sistem mendasarkan jumlah ternakan yang dibesarkan di rumput yang ada dan menjaga keseimbangan antara hasil rumput dan jumlah ternakan yang dibesarkan. Pemerintah rakyat di berbagai tingkatan harus mengambil langkah-langkah yang berkesan untuk mencegah daya dukung padang rumput dilampaui dan untuk mencegah penggembalaan berlebihan.
Sesiapa yang melakukan kegiatan pelancongan yang menguntungkan di padang rumput harus mematuhi rencana yang relevan untuk perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan padang rumput, tidak akan melanggar hak dan kepentingan sah pemilik, pengguna dan kontraktor untuk pengelolaan padang rumput, dan tidak akan merosakkan tumbuh-tumbuhan di padang rumput.