Undang-undang Perikanan diundangkan pada tahun 1986 dan masing-masing diubah pada tahun 2000, 2004, 2009 dan 2013. Semakan terbaru mula berkuatkuasa pada 28 Disember 2013.
Terdapat 50 artikel secara keseluruhan.
Perkara utama adalah seperti berikut:
1. Semua kegiatan perikanan yang produktif, seperti akuakultur dan penangkapan atau penuaian haiwan dan tumbuhan akuatik di perairan pedalaman, flat pasang surut dan perairan wilayah China, atau di wilayah laut lain di bawah bidang kuasa China, mesti dilakukan sesuai dengan Undang-undang ini.
2. Dalam produksi perikanan, negara harus menerapkan kebijakan yang menuntut pengembangan akuakultur, penangkapan ikan dan pemprosesan secara serentak, dengan penekanan khusus pada akuakultur dan dengan keutamaan diberikan kepada kegiatan yang berbeda sesuai dengan kondisi setempat.
3. Negara menentukan jumlah sumber daya perikanan yang dapat dicairkan dan menerapkan sistem kuota penangkapan ikan sesuai dengan prinsip bahawa jumlah penangkapan ikan harus lebih rendah daripada jumlah sumber perikanan yang meningkat.
4. Negara menerapkan sistem lesen menangkap ikan di industri perikanan.
5. Lesen memancing untuk menangkap ikan di zon perikanan yang dikendalikan bersama dan negara-negara yang bersangkutan atau di laut lepas akan diberikan setelah mendapat persetujuan oleh jabatan pentadbiran perikanan di bawah Dewan Negara.
6. Operasi penangkapan ikan di perairan negara lain harus disetujui oleh jabatan yang bertanggungjawab dalam pentadbiran perikanan Majlis Negeri.
7. Orang asing dan kapal penangkap ikan asing harus mendapatkan izin dari departemen terkait di bawah Dewan Negara sebelum memasuki perairan wilayah T China untuk melakukan produksi perikanan atau penyelidikan sumber perikanan, dan harus mematuhi Undang-Undang ini.
8. Dilarang memancing dan membunuh, atau menyakiti haiwan liar akuatik di bawah perlindungan utama Negara. Jika diperlukan untuk memancing binatang liar akuatik di bawah perlindungan utama Negara karena penelitian ilmiah, peliharaan dan pembiakan, pameran atau keadaan khusus lainnya, hewan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perlindungan Hidupan Liar.