Undang-undang Timbang Tara Republik Rakyat China
(Diadopsi pada Sidang Kesembilan Jawatankuasa Tetap Kongres Rakyat Nasional Kelapan pada 31 Ogos 1994; dipinda untuk pertama kalinya sesuai dengan Keputusan Mengubah Undang-Undang Tertentu yang diadopsi pada Sesi ke-10 Jawatankuasa Tetap Kongres Rakyat Nasional Kesebelas pada 27 Ogos 2009; dan dipinda untuk kali kedua sesuai dengan Keputusan Mengubah Lapan Undang-Undang Termasuk Undang-Undang Hakim-hakim Republik Rakyat China pada Sidang ke-29 Kongres Rakyat Nasional Kedua Belas pada 1 September 2017)
Contents [show]
Bab I Peruntukan Am
Bab II Suruhanjaya Timbang Tara dan Persatuan Timbang Tara
Bab III Perjanjian Timbang Tara
Bab IV Prosiding Timbang Tara
Bahagian 1 Permohonan dan Penerimaan
Bahagian 2 Pembentukan Tribunal Timbang Tara
Bahagian 3 Pendengaran dan Penghargaan
Bab V Permohonan Menetapkan Anugerah Timbang Tara
Bab VI Penguatkuasaan
Bab VII Peruntukan Khas untuk Timbang Tara yang Melibatkan Elemen Asing
Bab VIII Peruntukan Tambahan
Bab I Peruntukan Am
Pasal 1 Undang-undang ini dirumuskan untuk memastikan arbitrase perselisihan ekonomi yang tidak memihak dan cepat, untuk melindungi hak dan kepentingan pihak-pihak yang sah dan untuk menjaga perkembangan ekonomi pasar sosialis.
Pasal 2 Perselisihan kontrak dan perselisihan lain mengenai hak dan kepentingan harta benda antara warga negara, orang hukum, dan organisasi lain yang merupakan subyek yang setara dapat ditimbangtara.
Pasal 3 Perselisihan berikut tidak boleh diselesaikan:
(1) pertikaian perkahwinan, pengangkatan, penjagaan, sokongan dan penggantian;
(2) perselisihan pentadbiran yang harus ditangani oleh organ administrasi sebagaimana yang ditentukan oleh undang-undang.
Pasal 4 Penyerahan para pihak ke arbitrase untuk menyelesaikan sengketa mereka adalah berdasarkan kehendak bebas kedua belah pihak dan kesepakatan arbitrase yang dicapai antara mereka. Sekiranya pihak memohon untuk timbang tara sekiranya tidak ada perjanjian timbang tara, suruhanjaya timbang tara tidak akan menerima kes tersebut.
Pasal 5 Jika para pihak telah membuat kesepakatan arbitrase dan satu pihak mengajukan gugatan ke pengadilan rakyat, pengadilan rakyat tidak akan menerima kasus tersebut, kecuali jika perjanjian arbitrase batal dan tidak berlaku.
Pasal 6 Komisi arbitrase harus dipilih oleh para pihak melalui persetujuan.
Dalam timbang tara, tidak akan ada bidang kuasa peringkat dan tidak ada bidang kuasa wilayah.
Pasal 7 Dalam arbitrase, perselisihan harus diselesaikan berdasarkan fakta, sesuai dengan hukum dan dengan cara yang adil dan wajar.
Pasal 8 Arbitrase dilakukan secara independen sesuai dengan hukum dan bebas dari campur tangan organ administrasi, organisasi sosial atau individu.
Pasal 9 Sistem penghargaan tunggal dan akhir harus dilaksanakan untuk arbitrase. Sekiranya suatu pihak mengajukan permohonan untuk timbang tara ke sebuah suruhanjaya timbang tara atau mengajukan gugatan ke pengadilan rakyat mengenai perselisihan yang sama setelah putusan timbang tara dibuat, komisi timbang tara atau pengadilan rakyat tidak akan menerima kes tersebut.
Jika putusan arbitrase diketepikan atau penegakannya ditolak oleh pengadilan rakyat sesuai dengan undang-undang, pihak dapat mengajukan permohonan timbang tara berdasarkan perjanjian arbitrase baru yang dicapai antara para pihak, atau mengajukan gugatan ke pengadilan rakyat, mengenai pertikaian yang sama.
Bab II Suruhanjaya Timbang Tara dan Persatuan Timbang Tara
Pasal 10 Komisi arbitrase dapat dibentuk di kota-kota secara langsung di bawah Pemerintah Pusat dan di kota-kota di mana pemerintah rakyat provinsi atau wilayah otonomi berada. Mereka juga boleh didirikan di kota-kota lain yang dibahagikan kepada kabupaten, mengikut keperluan. Suruhanjaya timbang tara tidak akan ditubuhkan di setiap peringkat bahagian pentadbiran.
Pemerintahan rakyat kota yang disebut dalam perenggan sebelumnya harus mengatur agar departemen dan dewan perdagangan yang terkait mengatur komisi timbang tara secara terpadu.
Pembentukan suruhanjaya timbang tara harus didaftarkan dengan jabatan keadilan pentadbiran provinsi, wilayah otonomi atau perbandaran yang bersangkutan secara langsung di bawah Pemerintah Pusat.
Pasal 11 Komisi arbitrase harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan di bawah ini:
(1) mempunyai nama, tempat tinggal, dan piagamnya sendiri;
(2) mempunyai harta yang diperlukan;
(3) memiliki personel yang akan membentuk komisi; dan
(4) telah melantik penimbang tara.
Piagam komisi arbitrase harus dirumuskan sesuai dengan Undang-Undang ini.
Pasal 12 Komisi arbitrase terdiri dari satu ketua, dua hingga empat wakil ketua, dan tujuh hingga sebelas anggota.
Jawatan ketua, naib ketua dan anggota suruhanjaya timbang tara dipegang oleh pakar dalam bidang undang-undang, ekonomi dan perdagangan dan orang-orang dengan pengalaman kerja praktikal. Pakar dalam bidang hukum, ekonomi, dan perdagangan harus bertanggung jawab atas sekurang-kurangnya dua pertiga orang yang membentuk komisi timbang tara.
Pasal 13 Komisi arbitrase harus menunjuk para penimbang tara dari antara orang-orang yang benar dan benar.
Penimbang tara harus memenuhi salah satu syarat yang dinyatakan di bawah:
(1) telah memperoleh kelayakan profesional undang-undang setelah lulus Pemeriksaan Kelayakan Profesional Undang-undang Bersatu Nasional dan terlibat dalam pekerjaan timbang tara selama sekurang-kurangnya lapan tahun;
(2) telah bekerja sebagai peguam sekurang-kurangnya lapan tahun;
(3) telah berkhidmat sebagai hakim sekurang-kurangnya lapan tahun;
(4) telah terlibat dalam penelitian hukum atau pendidikan hukum, memiliki gelar profesional senior; atau
(5) telah memperoleh pengetahuan hukum, terlibat dalam pekerjaan profesional di bidang ekonomi dan perdagangan, dll, memiliki gelaran profesional senior atau memiliki tingkat profesional yang setara.
Suruhanjaya timbang tara harus mempunyai daftar penimbang tara sesuai dengan pengkhususan.
Pasal 14 Komisi arbitrase harus bebas dari organ administrasi dan tidak akan ada hubungan bawahan antara komisi timbang tara dan organ pentadbiran. Tidak akan ada hubungan bawahan antara komisi timbang tara.
Artikel 15 China Arbitration Association adalah organisasi sosial dengan status orang yang sah. Suruhanjaya timbang tara adalah anggota Persatuan Timbang Tara China. Piagam Persatuan Timbang Tara China akan digubal oleh anggota dewan nasionalnya.
China Arbitration Association adalah organisasi komisen timbang tara yang berdisiplin sendiri. Ia harus, sesuai dengan piagamnya, mengawasi komisi arbitrase dan anggota serta penimbang tara mereka mengenai apakah mereka melanggar disiplin atau tidak. .
Persatuan Timbang Tara China akan merumuskan peraturan arbitrase sesuai dengan Undang-Undang ini dan ketentuan yang relevan dari Undang-Undang Prosedur Sipil.
Bab III Perjanjian Timbang Tara
Pasal 16 Perjanjian arbitrase harus mencakup klausul arbitrase yang ditetapkan dalam kontrak dan perjanjian penyerahan ke arbitrase yang disimpulkan dalam bentuk tertulis lain sebelum atau sesudah perselisihan muncul.
Perjanjian timbang tara hendaklah mengandungi butir-butir berikut:
(1) ungkapan niat untuk mengajukan permohonan timbang tara;
(2) perkara yang diserahkan kepada timbang tara; dan
(3) komisi timbang tara yang ditetapkan.
Pasal 17 Perjanjian arbitrase akan batal dalam salah satu keadaan berikut:
(1 matters hal-hal yang dipersetujui yang diserahkan kepada timbang tara melebihi ruang lingkup perkara-perkara yang dapat ditarbiah sebagaimana ditentukan oleh undang-undang;
(2) satu pihak yang menyimpulkan perjanjian arbitrase tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sipil atau memiliki kapasitas terbatas untuk melakukan sipil; atau
satu pihak memaksa pihak lain untuk memuktamadkan perjanjian timbang tara.
Pasal 18 Jika perjanjian arbitrase berisi ketentuan tidak atau tidak jelas mengenai hal-hal yang diserahkan kepada arbitrase atau komisi arbitrase, para pihak dapat mencapai kesepakatan tambahan. Sekiranya tidak ada persetujuan tambahan yang dapat dicapai, perjanjian timbang tara akan terbatal.
Pasal 19 Perjanjian arbitrase harus ada secara independen. Pindaan, pembatalan, penamatan atau tidak sah kontrak tidak akan mempengaruhi kesahihan perjanjian timbang tara.
Tribunal timbang tara mempunyai kuasa untuk mengesahkan kesahihan kontrak
Pasal 20 Jika ada pihak yang menantang keabsahan perjanjian arbitrase, dia dapat meminta komisi arbitrase untuk membuat keputusan atau mengajukan permohonan kepada pengadilan rakyat. Di mana satu pihak meminta komisi timbang tara untuk membuat keputusan dan pihak lain mengajukan putusan ke mahkamah rakyat, mahkamah rakyat akan memberikan keputusan.
Cabaran pihak mengenai kesahihan perjanjian timbang tara harus diajukan sebelum sidang pertama tribunal timbang tara.
Bab IV Prosiding Timbang Tara
Bahagian 1 Permohonan dan Penerimaan
Pasal 21 Permohonan pihak untuk arbitrase harus memenuhi persyaratan berikut:
(1) ada perjanjian timbang tara;
(2) ada tuntutan arbitrase tertentu dan ada fakta dan alasannya; dan
(3) permohonan tersebut berada dalam ruang lingkup penerimaan komisi timbang tara.
Pasal 22 Untuk mengajukan permohonan arbitrase, suatu pihak harus menyerahkan kepada komisi arbitrase perjanjian arbitrase tertulis dan permohonan tertulis untuk timbang tara beserta salinannya.
Pasal 23 Permohonan tertulis untuk arbitrase harus menyebutkan butir-butir berikut:
(1) nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan, unit kerja dan tempat tinggal setiap pihak, atau nama dan tempat tinggal orang yang sah atau organisasi lain dan nama dan kedudukan wakil perundangan mereka atau ketua yang bertanggung jawab;
(2) tuntutan timbang tara dan fakta dan alasan yang mendasari; dan
(3) bukti, sumber bukti dan nama dan tempat tinggal saksi.
Pasal 24 Ketika sebuah komisi arbitrase menerima permohonan tertulis untuk arbitrase dan menganggap bahwa permohonan tersebut memenuhi syarat-syarat penerimaannya, pihaknya akan menerima permohonan tersebut dan memberi tahu pihak tersebut dalam waktu lima hari dari tanggal penerimaan. Sekiranya suruhanjaya timbang tara menganggap bahawa permohonan tersebut tidak mematuhi syarat-syarat penerimaan, pihaknya harus memberitahu pihaknya secara bertulis mengenai penolakan permohonannya dan menjelaskan sebab-sebab penolakan dalam masa lima hari dari tarikh penerimaan.
Pasal 25 Setelah komisi arbitrase menerima permohonan arbitrase, maka, dalam batas waktu yang ditentukan dalam aturan arbitrase, akan memberikan salinan aturan arbitrase dan daftar arbiter kepada pihak yang menuntut, dan memberikan satu salinan permohonan tersebut. untuk timbang tara bersama dengan peraturan timbang tara dan daftar penimbang tara pada responden.
Setelah menerima salinan permohonan untuk timbang tara, responden harus menyerahkan pernyataan pembelaan bertulis kepada komisi timbang tara dalam had waktu yang ditentukan dalam peraturan timbang tara. Setelah menerima pernyataan tertulis pembelaan, suruhanjaya timbang tara akan memberikan salinannya kepada pihak yang menuntut dalam had masa yang ditentukan dalam peraturan timbang tara. Kegagalan pihak responden untuk mengemukakan pernyataan pembelaan bertulis tidak akan mempengaruhi kemajuan proses timbang tara.
Pasal 26 Jika pihak-pihak telah membuat kesepakatan arbitrase dan satu pihak telah mengajukan gugatan ke pengadilan rakyat tanpa menyatakan adanya perjanjian arbitrase dan, setelah pengadilan rakyat menerima kes tersebut, pihak lain menyerahkan perjanjian arbitrase sebelum perbicaraan pertama, mahkamah rakyat akan menolak kes tersebut kecuali perjanjian timbang tara adalah batal dan tidak sah. Di mana, sebelum sidang pertama, pihak lain tidak membantah penerimaan mahkamah rakyat terhadap kes tersebut, dia akan dianggap telah meninggalkan perjanjian arbitrase dan pengadilan rakyat akan terus mengadili kes tersebut.
Pasal 27 Penggugat dapat melepaskan atau mengubah klaim arbitrase. Responden boleh menerima atau menolak tuntutan timbang tara dan berhak untuk membuat tuntutan balas.
Pasal 28 Seorang pihak dapat mengajukan permohonan pelestarian harta benda jika mustahil atau sulit bagi pemberian penghargaan itu karena tindakan pihak lain atau sebab-sebab lain.
Apabila pihak mengajukan permohonan untuk pemeliharaan harta benda, komisi timbang tara harus mengajukan permohonan pihak tersebut ke pengadilan rakyat sesuai dengan ketentuan yang relevan dari Undang-Undang Prosedur Sipil.
Sekiranya permohonan untuk pemeliharaan harta tanah dibuat dengan salah, pemohon harus memberi ganti rugi kepada orang yang menentangnya atas permohonan yang telah dibuat atas segala kerugian yang disebabkan oleh pemeliharaan harta tanah.
Pasal 29 Seorang pihak atau agen hukum dapat menunjuk pengacara atau agen lain untuk melakukan kegiatan arbitrase. Untuk melantik peguam atau ejen lain untuk menjalankan aktiviti timbang tara, surat kuasa harus diserahkan kepada suruhanjaya timbang tara.
Bahagian 2 Pembentukan Tribunal Timbang Tara
Pasal 30 Pengadilan arbitrase dapat terdiri dari tiga arbiter atau satu arbiter. Tribunal timbang tara yang dianggotai oleh tiga penimbang tara harus mempunyai penimbang tara pengawas.
Pasal 31 Apabila para pihak sepakat bahwa pengadilan arbitrase terdiri dari tiga arbiter, masing-masing harus melantik atau mempercayakan ketua komisi arbitrase untuk menunjuk satu arbiter. Para pihak hendaklah bersama-sama memilih atau bersama-sama mempercayakan ketua suruhanjaya timbang tara untuk melantik penimbang tara ketiga yang akan menjadi penimbang tara ketua.
Sekiranya para pihak bersetuju bahawa tribunal timbang tara terdiri dari satu penimbang tara, mereka secara bersama melantik atau bersama-sama mempercayakan ketua komisi timbang tara untuk melantik penimbang tara.
Pasal 32 Jika para pihak gagal menyetujui metode pembentukan pengadilan arbitrase atau memilih arbiter dalam batas waktu yang ditentukan dalam peraturan arbitrase, para arbiter harus diangkat oleh ketua komisi arbitrase.
Pasal 33 Setelah pengadilan arbitrase dibentuk, komisi arbitrase harus memberi tahu para pihak secara tertulis tentang pembentukan pengadilan tersebut.
Pasal 34 Dalam salah satu keadaan berikut, penimbang tara harus mengundurkan diri dari persidangan, dan para pihak juga berhak mengajukan permohonan penolakan penimbang tara:
(1) penimbang tara adalah pihak dalam kes itu atau saudara dekat pihak atau ejen dalam kes itu;
(2) penimbang tara mempunyai kepentingan peribadi dalam kes tersebut;
(3) penimbang tara mempunyai hubungan lain dengan pihak atau ejennya dalam hal yang boleh mempengaruhi ketidakberpihakan timbang tara; atau
(4) penimbang tara telah bertemu secara peribadi dengan pihak atau ejen atau menerima undangan untuk hiburan atau hadiah dari pihak atau ejen.
Pasal 35 Jika pihak mengajukan permohonan penolakan penimbang tara, dia harus mengajukan permohonannya, dengan pernyataan alasannya, sebelum sidang pertama. Sekiranya perkara yang menimbulkan permohonan diketahui setelah perbicaraan pertama, permohonan boleh dibuat sebelum penutupan perbicaraan terakhir.
Pasal 36 Keputusan untuk memilih atau tidak untuk memanggil kembali arbiter harus dibuat oleh ketua komisi arbitrase. Sekiranya ketua suruhanjaya timbang tara berfungsi sebagai penimbang tara, keputusan akan dibuat secara kolektif oleh suruhanjaya timbang tara.
Pasal 37 Jika seorang arbiter tidak dapat menjalankan tugasnya karena penolakannya atau karena alasan lain, seorang arbiter pengganti harus dipilih atau diangkat sesuai dengan Undang-Undang ini.
Setelah penimbangtara pengganti telah dipilih atau dilantik atas alasan penolakan penimbang tara, satu pihak dapat meminta agar proses timbang tara yang telah dilakukan dapat dilakukan lagi. Keputusan untuk menyetujuinya atau tidak akan dibuat oleh mahkamah timbang tara. Tribunal timbang tara juga dapat membuat keputusan usulnya mengenai apakah prosiding timbang tara yang telah dilakukan harus dilakukan lagi atau tidak.
Pasal 38 Jika seorang arbiter terlibat dalam keadaan yang dijelaskan dalam sub-paragraf 4 Pasal 34 dari sini dan keadaannya serius atau terlibat dalam keadaan yang dijelaskan dalam sub-paragraf 6 Pasal 58 dari ini, dia harus bertanggung jawab hukum menurut hukum dan arbitrase. suruhanjaya hendaklah mengeluarkan namanya dari daftar penimbang tara.
Bahagian 3 Pendengaran dan Penghargaan
Pasal 39 Arbitrase dilakukan melalui audiensi lisan. Sekiranya para pihak bersetuju untuk timbang tara tanpa perbicaraan lisan, tribunal timbang tara boleh memberikan putusan timbang tara berdasarkan permohonan bertulis untuk timbang tara, pembelaan bertulis dan bahan-bahan lain.
Pasal 40 Pengadilan arbitrase tidak akan mendengar kasus dalam sesi terbuka. Sekiranya pihak-pihak yang berkenaan setuju untuk mendengar kes tersebut dalam sesi terbuka, perbicaraan dapat diadakan secara terbuka, kecuali jika rahsia Negara terlibat.
Pasal 41 Komisi arbitrase harus memberitahukan kepada pihak-pihak mengenai tanggal persidangan dalam batas waktu yang ditentukan dalam peraturan arbitrase. Seorang pihak dapat, dalam batas waktu yang ditentukan dalam peraturan arbitrase, meminta penundaan sidang jika dia memiliki alasan yang wajar. Tribunal timbang tara akan memutuskan sama ada akan menangguhkan perbicaraan atau tidak.
Pasal 42 Jika penggugat gagal hadir di pengadilan arbitrase tanpa alasan yang dibenarkan setelah diberitahu secara tertulis atau meninggalkan sidang sebelum penutupannya tanpa izin dari pengadilan arbitrase, dia dapat dianggap telah menarik kembali permohonannya untuk timbang tara.
Sekiranya responden gagal hadir di pengadilan arbitrase tanpa alasan yang dibenarkan setelah diberitahu secara bertulis atau meninggalkan perbicaraan sebelum tamat tanpa kebenaran mahkamah arbitrase, putusan mungkir dapat dibuat.
Pasal 43 Para Pihak harus memberikan bukti untuk mendukung argumen mereka sendiri.
Tribunal timbang tara boleh, sebagaimana yang difikirkannya perlu, mengumpulkan bukti sendiri.
Pasal 44 Jika pengadilan arbitrase menganggap bahwa masalah khusus memerlukan penilaian, dapat merujuk masalah untuk penilaian ke departemen penilaian yang disepakati oleh para pihak atau ke departemen penilaian yang ditunjuk oleh pengadilan arbitrase.
Sekiranya diminta oleh pihak atau diminta oleh tribunal timbang tara, jabatan penilaian akan menghantar penilai untuk menghadiri perbicaraan. Tertakluk kepada izin pengadilan arbitrase, para pihak dapat menyoal penilai.
Pasal 45 Bukti-bukti harus disampaikan selama audiensi dan dapat diperiksa oleh para pihak.
Pasal 46 Dalam keadaan di mana bukti dapat dimusnahkan atau hilang atau sulit diperoleh pada waktu kemudian, pihak dapat mengajukan permohonan untuk menyimpan bukti tersebut. Sekiranya seorang pihak memohon untuk menyimpan bukti, suruhanjaya timbang tara harus mengemukakan permohonannya ke pengadilan orang utama di tempat di mana bukti itu berada.
Pasal 47 Para pihak berhak untuk melanjutkan perdebatan dalam proses arbitrase. Pada akhir perbahasan, penimbang tara ketua atau penimbang tara tunggal akan meminta pendapat akhir dari para pihak.
Pasal 48 Tribunal arbitrase harus membuat catatan persidangan secara tertulis. Para pihak dan peserta lain dalam timbang tara berhak untuk memohon tambahan atau pembetulan rekod pernyataan mereka sendiri jika mereka menganggap bahawa catatan tersebut mengandungi kelalaian atau kesalahan. Sekiranya tidak ada tambahan atau pembetulan yang dibuat, permohonannya akan direkodkan.
Rekod tersebut hendaklah ditandatangani atau dimeterai oleh penimbang tara, pencatat, pihak dan peserta lain dalam timbang tara.
Pasal 49 Setelah permohonan arbitrase dibuat, para pihak dapat menyelesaikan perselisihan mereka sendiri. Jika para pihak telah mencapai kesepakatan penyelesaian, mereka dapat meminta pengadilan arbitrase untuk membuat putusan arbitrase sesuai dengan perjanjian penyelesaian; sebagai alternatif, mereka boleh menarik balik permohonan mereka untuk timbang tara.
Pasal 50 Jika suatu pihak menolak perjanjian penyelesaian setelah permohonan arbitrase ditarik, dia dapat mengajukan permohonan arbitrase lagi sesuai dengan perjanjian arbitrase.
Pasal 51 Pengadilan arbitrase dapat melakukan mediasi sebelum memberikan putusan arbitrase. Tribunal timbang tara akan melakukan pengantaraan jika kedua-dua pihak secara sukarela meminta pengantaraan. Sekiranya mediasi tidak berjaya, putusan timbang tara harus dibuat dengan segera.
Apabila mediasi membawa kepada perjanjian penyelesaian, tribunal timbang tara harus membuat pernyataan mediasi bertulis atau membuat putusan timbang tara sesuai dengan hasil perjanjian penyelesaian. Pernyataan mediasi bertulis dan keputusan timbang tara akan mempunyai kesan undang-undang yang sama.
Pasal 52 Pernyataan mediasi tertulis harus menjelaskan tuntutan arbitrase dan hasil penyelesaian yang disepakati antara para pihak. Pernyataan mediasi bertulis hendaklah ditandatangani oleh penimbang tara, dimeterai oleh suruhanjaya timbang tara, dan kemudian disampaikan kepada kedua-dua pihak.
Pernyataan pengantaraan bertulis akan berkuat kuasa secara sah sebaik sahaja kedua-dua pihak menandatangani untuk menerimanya.
Sekiranya pernyataan mediasi bertulis ditolak oleh pihak sebelum dia menandatangani untuk menerimanya, mahkamah timbang tara akan segera membuat putusan timbang tara.
Pasal 53 Putusan arbitrase harus dibuat sesuai dengan pendapat mayoritas arbiter. Pendapat minoriti penimbang tara boleh dimasukkan dalam catatan. Sekiranya tribunal timbang tara tidak dapat membentuk pendapat mayoritas, putusan timbang tara harus dibuat sesuai dengan pendapat arbiter yang memimpin.
Artikel 54 Suatu keputusan arbitrase harus menentukan tuntutan arbitrase, fakta-fakta perselisihan, alasan keputusan, hasil putusan, peruntukan biaya timbang tara dan tanggal putusan. Sekiranya pihak-pihak bersetuju bahawa mereka tidak menginginkan fakta-fakta perselisihan dan alasan keputusan dinyatakan dalam putusan timbang tara, perkara yang sama dapat dihilangkan. Anugerah timbang tara hendaklah ditandatangani oleh penimbang tara dan dimeterai oleh suruhanjaya timbang tara. Penimbang tara dengan pendapat yang berbeza-beza mengenai putusan timbang tara boleh menandatangani penghargaan atau memilih untuk tidak menandatanganinya.
Pasal 55 Dalam proses arbitrase, jika bagian dari fakta yang terlibat telah menjadi jelas, pengadilan arbitrase dapat terlebih dahulu membuat putusan berkenaan dengan bagian dari fakta tersebut.
Pasal 56 Jika ada kesalahan literal atau perhitungan dalam putusan arbitrase, atau jika hal-hal yang telah diputuskan oleh pengadilan arbitrase dihilangkan dalam putusan arbitrase, pengadilan arbitrase harus membuat pembetulan atau pelengkap. Para pihak dapat, dalam waktu 30 hari dari tarikh penerimaan penghargaan, meminta pengadilan arbitrase untuk membuat pembetulan atau tambahan tersebut.
Pasal 57 Putusan arbitrase akan berlaku secara hukum sejak tanggal diundangkan.
Bab V Permohonan Menetapkan Anugerah Timbang Tara
Pasal 58 Seorang pihak dapat mengajukan permohonan untuk mengetepikan putusan arbitrase ke pengadilan orang tengah di tempat di mana komisi arbitrase berada jika dia dapat mengemukakan bukti yang membuktikan bahwa putusan arbitrase melibatkan salah satu dari keadaan berikut:
(1) tidak ada perjanjian timbang tara;
(2) hal-hal yang diputuskan dalam putusan melebihi ruang lingkup perjanjian timbang tara atau berada di luar kuasa timbang tara komisi timbang tara;
(3) pembentukan tribunal timbang tara atau prosedur timbang tara tidak sesuai dengan prosedur hukum;
(4) bukti yang didasarkan pada anugerah itu palsu;
(5) pihak lain telah menahan bukti yang cukup untuk mempengaruhi ketidakberpihakan timbang tara; atau
(6) penimbang tara telah melakukan penggelapan, menerima rasuah atau melakukan penyelewengan untuk kepentingan peribadi atau memutarbelitkan hukum dalam timbangtara kasus tersebut.
Mahkamah rakyat akan memutuskan untuk mengetepikan putusan timbang tara jika panel kolegial yang dibentuk oleh mahkamah rakyat mengesahkan setelah pemeriksaan bahawa putusan tersebut melibatkan salah satu keadaan yang dinyatakan dalam perenggan sebelumnya.
Sekiranya mahkamah rakyat memutuskan bahawa putusan timbang tara melanggar kepentingan umum, maka keputusan untuk mengetepikan putusan tersebut.
Pasal 59 Pihak yang ingin mengajukan permohonan untuk mengetepikan putusan arbitrase harus mengajukan permohonan tersebut dalam waktu enam bulan dari tanggal penerimaan putusan.
Pasal 60 Mahkamah rakyat harus, dalam waktu dua bulan dari tanggal penerimaan permohonan untuk mengetepikan putusan arbitrase, memutuskan untuk mengetepikan putusan atau menolak permohonan tersebut.
Pasal 61 Apabila, setelah menerima permohonan untuk mengetepikan putusan arbitrase, pengadilan rakyat menganggap bahwa kasus tersebut dapat diarbitrasi ulang oleh pengadilan arbitrase, maka akan memberitahu pengadilan bahwa ia akan menimbang ulang kasus tersebut dalam batas waktu tertentu dan akan memutuskan untuk menangguhkan prosedur penyingkiran. Jika pengadilan arbitrase menolak untuk mengatur kembali kasus tersebut, pengadilan rakyat akan memutuskan untuk melanjutkan prosedur pengecualian.
Bab VI Penguatkuasaan
Pasal 62 Para pihak akan melakukan putusan arbitrase. Jika pihak gagal melaksanakan putusan timbang tara, pihak lain dapat mengajukan permohonan pengadilan untuk pengadilan rakyat sesuai dengan ketentuan yang relevan dari Undang-Undang Prosedur Sipil. Mahkamah rakyat tempat permohonan itu dibuat akan menguatkuasakan pemberian tersebut.
Pasal 63 Jika pihak yang dituntut penegakannya mengemukakan bukti yang membuktikan bahwa putusan arbitrase melibatkan salah satu keadaan yang diatur dalam paragraf kedua Pasal 213 UU Prosedur Sipil, pengadilan rakyat harus, setelah pemeriksaan dan verifikasi oleh panel kolegial yang dibentuk oleh mahkamah rakyat, memutuskan untuk menolak untuk menguatkuasakan anugerah tersebut.
Pasal 64 Jika satu pihak mengajukan permohonan penegakan putusan arbitrase dan pihak lain mengajukan permohonan untuk mengetepikan putusan arbitrase, pengadilan rakyat akan memutuskan untuk menangguhkan prosedur penegakan.
Sekiranya mahkamah rakyat memutuskan untuk mengetepikan putusan arbitrase, maka keputusan untuk menghentikan prosedur penguatkuasaan. Di mana mahkamah rakyat memutuskan untuk menolak permohonan untuk mengetepikan putusan timbang tara, akan memutuskan untuk meneruskan prosedur penguatkuasaan.
Bab VII Peruntukan Khas untuk Timbang Tara yang Melibatkan Elemen Asing
Pasal 65 Ketentuan dari Bab ini berlaku untuk arbitrase perselisihan yang timbul dari kegiatan ekonomi, perdagangan, transportasi dan maritim yang melibatkan unsur asing. Untuk perkara yang tidak diliputi dalam Bab ini, peruntukan lain yang relevan dari ini akan berlaku.
Pasal 66 Komisi arbitrase terkait asing dapat diatur dan dibentuk oleh Dewan Perdagangan Internasional China.
Suruhanjaya timbang tara yang berkaitan dengan asing terdiri daripada satu ketua, sejumlah naib ketua dan anggota.
Pengerusi, naib ketua dan anggota suruhanjaya timbang tara yang berkaitan dengan asing boleh dilantik oleh Dewan Perdagangan Antarabangsa China.
Pasal 67 Komisi timbang tara yang berkaitan dengan asing dapat melantik para penimbang tara dari kalangan orang asing dengan pengetahuan khusus dalam bidang hukum, ekonomi dan perdagangan, sains dan teknologi, dll.
Pasal 68 Jika pihak dalam arbitrase yang berkaitan dengan asing mengajukan permohonan untuk menyimpan bukti, komisi timbang tara yang berkaitan dengan asing harus mengajukan permohonannya ke pengadilan orang menengah di tempat di mana bukti itu berada.
Pasal 69 Tribunal timbang tara yang berkaitan dengan asing dapat memasukkan rincian sidang dalam catatan tertulis atau membuat catatan tertulis daripadanya. Minit bertulis boleh ditandatangani atau dimeteraikan oleh pihak dan peserta lain dalam timbang tara.
Pasal 70 Di mana pihak mengemukakan bukti yang membuktikan bahwa putusan arbitrase yang berkaitan dengan asing melibatkan salah satu keadaan yang dinyatakan dalam paragraf pertama Pasal 258 Undang-Undang Prosedur Sipil, pengadilan rakyat harus, setelah pemeriksaan dan verifikasi oleh panel kolegial dibentuk oleh mahkamah rakyat, peraturan untuk mengetepikan penghargaan.
Pasal 71 Jika pihak yang dituntut penegakannya mengemukakan bukti yang membuktikan bahwa putusan arbitrase yang terkait dengan asing melibatkan salah satu keadaan yang dinyatakan dalam paragraf pertama Pasal 258 UU Prosedur Sipil, pengadilan rakyat harus, setelah memeriksa dan pengesahan oleh panel kolegial yang dibentuk oleh mahkamah rakyat, peraturan untuk menolak untuk menguatkuasakan penghargaan.
Pasal 72 Jika pihak mengajukan permohonan penegakan putusan arbitrase yang efektif secara hukum yang dibuat oleh komisi arbitrase yang berkaitan dengan asing dan jika pihak yang dituntut penegakan atau harta pihak tersebut tidak berada di dalam wilayah Republik Rakyat China, dia atau dia secara langsung memohon kepada mahkamah asing yang kompeten untuk pengiktirafan dan penguatkuasaan penghargaan tersebut.
Pasal 73 Peraturan arbitrase terkait asing dapat dirumuskan oleh Dewan Perdagangan Internasional China sesuai dengan Undang-Undang ini dan ketentuan terkait Undang-Undang Prosedur Sipil.
Bab VIII Peruntukan Tambahan
Pasal 74 Bila batasan arbitrase ditentukan oleh hukum, ketentuan tersebut akan berlaku. Sekiranya tidak ada peruntukan tersebut, batasan litigasi berlaku untuk timbang tara.
Pasal 75 Sebelum perumusan aturan arbitrase oleh Asosiasi Arbitrase China, komisi arbitrase dapat merumuskan aturan sementara arbitrase sesuai dengan Undang-Undang ini dan ketentuan terkait Undang-Undang Prosedur Sipil.
Pasal 76 Para Pihak harus membayar biaya arbitrase sesuai dengan peraturan.
Langkah-langkah untuk mengumpulkan yuran timbang tara harus diserahkan kepada pihak berkuasa kawalan harga untuk pemeriksaan dan persetujuan.
Pasal 77 Peraturan mengenai arbitrase perselisihan tenaga kerja dan perselisihan kontrak untuk melakukan proyek pertanian yang timbul dalam organisasi ekonomi kolektif pertanian harus dirumuskan secara terpisah.
Pasal 78 Jika peraturan yang mengatur arbitrase diundangkan sebelum pelaksanaan Undang-Undang ini bertentangan dengan ketentuan di sini, ketentuan di sini akan berlaku.
Pasal 79 Lembaga arbitrase yang didirikan sebelum pelaksanaan Undang-Undang ini di kota-kota di bawah Pemerintah Pusat, di kota-kota di mana pemerintah rakyat provinsi atau wilayah otonomi berada dan di kota-kota lain yang dibagi menjadi kabupaten harus disusun kembali sesuai dengan Undang-Undang ini . Lembaga institusi arbitrase tersebut yang belum disusun ulang akan berakhir pada akhir satu tahun dari tanggal pelaksanaan Undang-Undang ini.
Lembaga arbitrase lain yang dibentuk sebelum pelaksanaan Undang-Undang ini yang tidak mematuhi ketentuan di sini akan berakhir pada tanggal pelaksanaan Undang-Undang ini.
Pasal 80 Undang-Undang ini mulai berlaku pada 1 September 1995.
Catatan berkaitan di China Justice Observer
- Memperdalam Bantuan Kehakiman Antar Wilayah, Menegakkan dan Meningkatkan Prinsip "Satu Negara, Dua Sistem" - Komen mengenai Pengaturan Tambahan mengenai Penguatkuasaan Bersama Anugerah Timbang Tara antara Tanah Besar dan HKSAR
- Pusat Timbang Tara CIETAC Hainan Mendengar Kes Pertama
- China untuk Menggalakkan Penyelesaian Perselisihan Pelancongan yang Beragam
- China Mencari Komen Umum mengenai Pindaan Undang-Undang Timbang Tara
- Mahkamah Shanghai Menerbitkan Kes Biasa berkaitan BRI
- SPC Melepaskan Susunan Langkah Interim Macao-Tanah Besar China
- Persatuan Timbang Tara China Ditubuhkan Secara Rasmi